Iya, udah lama Picel gak bahas laptop second, sampe diingetin sama temen-temen sekalian. Nah kali ini akhirnya kita kembali bahas sebuah laptop second dari brand Dell. Ketangguhan dan daya tahan adalah nilai jual utama bagi laptop-laptop yang lahir pada dekade kedua pada millennium ini. Body yang tebal tidaklah menjadi sebuah nilai negatif ,dan tahan banting menjadi predikat yang paling dicari saat itu.
Dan kali ini kita akan membahas sebuah Laptop yang memiliki predikat tahan banting, produksi dari salah satu brand yang cukup sudah sangat kita kenal, yaitu Dell. Dan laptop yang akan kita review kali ini adalah Dell Latitude E6420.
Laptop dengan tampilan body yang cukup bongsor ini, memiliki spesifikasi sebagai berikut:
- Processor Intel Intel Core i5-2557M
- RAM 4GB DDR3 Dual-Channel 2.7GHz
- Storage Hardisk Drive dengan kapasitas 320GB 5400 RPM.
- Integrated GPU Intel HD Graphics 3000, dengan share memory sebesar 32MB
- Layar LED TFT panel 14 inch 8-bit, dengan resolusi 1600 x 900 atau HD+, dengan refresh rate sebesar 60Hz.
DESIGN & BUILD QUALITY
Buat temen-temen generasi kekinian, design laptop ini akan terlihat sangat jadul yak. Tapi pada saat itu, design laptop ini bisa terbilang tampan ya. Sudut-sudut nya terlihat cukup tegas dan boxy, tapi jika dalam posisi tertutup, laptop ini tidak berbentuk full kotak, melainkan agak seperti trapesium yang membuat tampilan laptop ini terlihat futuristik.
Unit yang Picel review ini gak polos ya karena sudah ditempelin sticker berwarna abu-abu gelap dibagian panel depannya. Di area ini juga terdapat sebuah logo Dell berwarna silver dengan glossy finish, yang menambah kesan gagah dan elegan pada laptop ini. Sayangnya unit yang kita review ini ada dent kecil dibagian panel depannya ini.
Sedangkan di sisi dalam, warna hitam mendominasi tampilan laptop ini. Sementara pada area sekitar engsel, terdapat list berwarna silver, yang menyambung dan membentuk frame pada bagian layar dan area palm rest laptop ini.
Kalau di sisi bawah, hanya terdapat warna hitam dengan matte finish, yang berpadu dengan frame berwarna silver.
Material pembentuk body pada laptop ini sendiri, terbuat dari logam campuran aluminum-magnesium alloy, yang disebut Dell sebagai Tri-Metal.
Penggunaan material logam ini mencakup sekitar 90% body laptop ini. Mulai dari display cover, body frame, back cover dan palm rest area nya. Menurut pengecekan Picel, material ini hanya absen pada bezel layar dan area di sekitar keyboard.
Laptop ini hadir dengan dimensi 35.2 x 24.1 cm, dengan ketebalan 2.7 cm. Sementara bobotnya sendiri sekitar 2.07kg, jadi sekali lagi, dimensi laptop ini sangat terasa kejadulannya jika dibanding dengan laptop-laptop kekinian.
Pada bagian bawah laptop, hanya terdapat 5 buah kaki-kaki karet, dan grill ventilasi di tengah-tengah, serta sebuah docking port yang khas kita temui pada laptop-laptop jadul.
Beralih ke bagian port. Laptop ini sudah dilengkapi port yang terbilang lengkap dan sudah update pada masanya.
Pada sisi kanan kita bisa temukan 1 buah port USB/eSATA, 2 port USB Type-A 2.0, 1 buah Wifi Switch, dan 1 port ExpressCard.
Dan pada sisi kiri, kita bisa temukan 1 port USB Type-A 2.0, 1 port VGA, 1 port Combo Audio port 3.5mm, dan 1 slot Smart Card.
Pada sisi belakang kita bisa temukan 1 port Full HDMI versi 1.3, Kensington Lock, 1 buah port Modem, Charging port, dan 1 port RJ-45 Ethernet.
Dan pada bagian depan terdapat hanya terdapat 1 slot SD Card Reader.
LAYAR
Di bagian layar, laptop ini memiliki layar yang cukup jernih dan terang, ya meskipun secara kasat mata, masih kurang tajam dibandingkan dengan layar laptop yang hadir sekarang-sekarang ini.
Layar pada laptop ini dilengkapi dengan panel LED TFT berukuran 14 inci, dan memiliki resolusi 1600 x 900 atau HD+ dengan refresh rate sebesar 60Hz, yang juga sudah dilengkapi dengan anti-glare coating.
Bezel layarnya laptop ini terbilang lebar untuk laptop jaman now, yaitu sekitar 2.0 cm di sisi kanan dan kiri, 2.9cm di sisi atas, dan 3.7cm di sisi bawah.
Sedangkan panel layar pada laptop ini menggunakan display panel dengan tipe B140RW03 keluaran brand AU Optronics, yang memiliki kontras rasio sebesar 400:1, dan tingkat kecerahan sebesar 300 nits. Sedangkan untuk akurasi warnanya, layar ini memiliki NTSC rasio sebesar 51%, dengan color gamut sebesar 70% sRGB dan 53% AdobeRGB.
Jadi masih cukup deh kalo cuma sekedar edit-edit foto ringan di photoshop atau keperluan office dasar ya.
Layar laptop ini juga dilengkapi dengan engsel yang cukup kokoh dan juga dan tidak mudah berubah posisi, jadinya layar nya tetap stabil berada pada posisinya. Engsel layar laptop ini mendukung kemiringan hingga 180 derajat. Dan untuk menghindari lecet pada permukaan layarnya, Dell menyematkan bantalan karet tipis di sekeliling bezel layar ini, sehingga layar tidak bersentuhan langsung dengan keyboard dan palm rest nya.
INPUT DEVICE
Pada bagian input device, laptop ini dilengkapi dengan keyboard membrane bertipe chicklet, yang untungnya enak banget digunakan. Travel distance nya ga terlalu pendek, keycap dish nya juga cukup lebar, dan layout utamanya juga ga ada yang aneh-aneh.
Keyboard laptop ini sendiri sudah memiliki backlight bertipe solid color dengan latar warna Putih, dan memiliki 4 tingkat kecerahan, yang bisa diaktifkan dengan tombol Fn + Panah kanan.
Dan di bawah tombol spasi, terdapat tombol-tombol yang berfungsi sebagai klik kanan dan kiri, pendamping untuk trackpad, yang terdapat di tengah-tengah keyboard. Trackpadnya sendiri berwarna hitam, dan cukup responsif, yang bisa menjadi input device pengganti mouse atau touchpad.
Untuk touchpad nya cukup standard ya, karena touchpadnya ini memiliki ukuran 11.0cm x 6.5cm, dan pada bagian bawah touchpadnya terdapat tombol klik kanan dan kiri yang dibuat terpisah, layaknya touchpad laptop-laptop jadul. Posisi touchpad nya ini juga agak menjorok ke kiri yang teman-teman.
PERFORMANCE
Laptop Dell Latitude E6420 ditenagai oleh dapur pacu besutan Intel, yaitu Intel Core i5-2557M vPro yang berarsitektur 32nm. Prosesor Intel generasi ke-2 ini diluncurkan pada tahun 2010, dan menyasar para pelaku UMKM yang ingin melengkapi bidang usaha mereka dengan kecanggihan teknologi terbaru pada saat itu.
Prosesor Intel Core i5-2557M memiliki base frequency sebesar 1.7 GHz dan dapat di turbo boost hingga 2.7 GHz. Prosesor ini memiliki 4 inti, yang terdiri dari 2 inti fisik dan 2 inti virtual. Dan TDP yang digunakan adalah 17 watt.
Untuk melihat best performance pada Laptop ini, maka harus Picel upgrade dulu RAMnya jadi 16GB DDR3, dan mengganti storage menjadi SSD SATA 120GB untuk operating systemnya, agar kecepatan transfer data menjadi lebih tinggi. Dan Picel tes laptop ini mempergunakan serangkaian benchmark seperti biasa, walaupun udah bisa Picel prediksi bagaimana hasilnya.
Yang pertama, dengan Cinebench R20, dan Dell Latitude E6420 mendapatkan skor sebesar 402 point. Berikut ini merupakan perbandingan dengan laptop dan PC yang Picel pernah review.
Untuk Rendering test BMW di aplikasi Blender, laptop ini tidak bisa menjalankan test tersebut, karena Intel HD Graphic 3000 tidak support terhadap Directx 11. Sehingga Picel tidak bisa menampilkan data-data hasil pengetesannya.
Untuk PCmark 10 sebagai gambaran overall performa dari laptop ini, skor yang didapat adalah 3,438 untuk essentials, 2,859 untuk productivity, dan 0 untuk Digital Content Creation. Sehingga secara keseluruhan, data-data yang dihasilkan tidak bisa dianggap valid.
Dibagian grafis, laptop ini hanya menggunakan integrated GPU, yaitu Intel HD Graphics 3000, dengan sharing memory default sebesar 32MB yang akan menyesuaikan tergantung kebutuhan.
Untuk melihat performa GPUnya, kita coba jalankan 3Dmark TimeSpy, dan laptop ini tidak berhasil menjalankan test tersebut. Sebenernya 3DMark tidak jalan sama sekali karena tidak support DirectX versi baru.
Selanjutnya kita langsung test aja mempergunakan serangkaian game seperti biasa. Picel menyasar ke setting terendah, agar setidaknya game-game nya bisa dijalankan. Picel sih gak berharap banyak karena kecil kemungkinan pada jalan gamenya.
Yang pertama GTA V, dengan resolusi 1280 x 720 dengan setting Low, game tidak berhasil dijalankan.
Untuk FIFA 19, dengan resolusi 1280 x 720 dan setting Low, game ini juga tidak berhasil dijalankan.
Untuk PUBG Lite, dengan resolusi 1280 x 720 dan setting Low, terdapat Error DX11 feature level 10.0 is required to run the engine.
Untuk NFS Heat, dengan resolusi 1280 x 720 dan setting Low, game ini tidak berhasil dijalankan.
Untuk CS: GO, dengan native resolution dan setting Low, average framerate di 12.7 dengan max 23.9 dan min 2.7 fps.
Untuk Valorant, dengan resolusi 1280 x 720 dan setting Low, terdapat Error DX11 feature level 10.0 is required to run the engine.
Untuk Pro Evolution Soccer 2021, dengan resolusi 1280 x 720 dan setting Low, Game bisa execute sampai permainan tapi tidak bergerak alias 0 FPS.
Untuk The Sims 4, dengan resolusi 1280 x 720 dan setting Low, average framerate di 42.9 dengan max 104.3 dan min 0.5 fps.
Untuk DOTA 2, dengan resolusi 1280 x 720 dan setting Low, average framerate di 15.5 dengan max 19.8 dan min 11.6 fps.
Dan yang terakhir Genshin Impact, dengan resolusi 1280 x 720 dan setting Lowest 60fps, hanya muncul mouse pointer, tapi game tidak berjalan.
Untuk final Test, Picel jalankan Adobe Premiere menggunakan Picel Premiere Benchmark, dan hasilnya laptop ini berhasil merender project 15 clips 4K dengan format H264 dan preset high quality 4K dalam waktu 1 jam 31 menit 30 detik. Berikut ini merupakan perbandingan dengan laptop dan PC yang Picel pernah review.
Untuk urusan pendinginan, laptop ini dilengkapi dengan sebuah kipas yang terletak pada kanan atas motherboard laptop ini. Kipas ini bertugas untuk menghisap udara panas yang dihasilkan oleh prosesor dan mengeluarkannya melalui grill ventilasi, yang berada di sisi kanan, atau sisi kiri laptop jika dalam posisi digunakan.
Pada saat pengujian, Picel melakukan pengujian di dalam ruangan dengan suhu sekitar 24-26 derajat Celcius, dan tanpa menggunakan cooling pad pada laptopnya.
Dan dalam keadaan idle, laptop ini menggunakan daya rata-rata 4.7 watt dengan CPU Usage rata-rata 3.7%. Sedangkan suhu yang dihasilkan CPU nya berkisar antara 49 hingga 60 derajat Celcius atau rata-rata 53 derajat Celcius, dengan rata-rata frekuensi berkisar antara 2.3 hingga 2.7GHz.
Kemudian pada saat Picel melakukan stress test menggunakan aplikasi AIDA, frekuensi CPU laptop ini naik, hingga menyentuh angka 2.39 GHz dan daya yang naik hingga 18 watt dengan temperatur hingga 78 derajat celcius.
Beberapa detik kemudian, laptop langsung throttling dan frekuensinya turun ke rata-rata 2.22 GHz dengan daya yang stabil di rata-rata 16.00 watt, dan suhu di 75 derajat Celcius.
Sedangkan untuk suhu body laptopnya sendiri, pada area keyboard, sekitar 37 – 40 derajat Celcius, tapi di bagian bawahnya berkisar antara 40-45 derajat Celcius. Jadi saran Picel sih, kalo mau geber ini Laptop, harus standby cooling pad ya, kalo ga, bakalan panas banget bagian bawah nya ini.
MULTIMEDIA
Di bagian audio, Dell Latitude E6420 ini memiliki dua buah speaker stereo pada bagian bawah laptop ini dan menghadap ke arah user.
Walaupun begitu, posisi speaker yang menghadap ke arah user, memberikan dampak yang cukup baik dari segi kualitas output suaranya. Suara yang dihasilkan jadi terdengar lebih lantang dan jernih, cukuplah jika untuk konsumsi pribadi.
Sedangkan untuk setting suara pada speaker ini, tidak ada keterangan apapun mengenai brand yang melakukan tuning terhadap modul speaker laptop ini.
Kita coba test di speaker laptop ini di volume maksimal, dan speaker internalnya dapat menghasilkan suara rata-rata 77.5db dan maksimal 84.9db.
Urusan webcam, kamera yang disematkan pada laptop ini sudah cukup lumayan sih kualitasnya. Webcam nya memiliki resolusi sebesar 2.1MP (16:9), yang dapat merekam video 1080p 30fps atau foto dengan resolusi 1920 x 1080 pixel. Dan terdapat juga sebuah led indikator berwarna Putih di sisi kanan webcam nya. Berikut ini merupakan contoh hasil dari webcam dari Dell Latitude E6420.
Untuk sisi konektivitas, Dell Latitude E6420 sudah dilengkapi dengan Wifi chip dari Dell, yaitu Dell Wireless 1520 yang sudah support 802.11 a/b/g/n. Chip wifi ini bekerja pada frekuensi 2.4GHz dan 5GHz.
Dan jika temen-teman lebih nyaman menggunakan koneksi kabel, laptop ini masih memiliki port ethernet yang menggunakan modul dari Intel dengan kode Intel 82579LM Gigabit Ethernet. Sebenarnya ada slot buat simcard juga nih temen-temen, tapi ya harus cari dulu WWAN 3G atau 4Gnya sebelum bisa pakai simcard.
BATTERY
Di bagian baterai, laptop ini menggunakan baterai berjenis Lithium-Ion dengan kapasitas 48,840 mWH yang bisa kita cabut pasang tanpa membongkar back door laptopnya. Saat kita stress test mempergunakan AIDA64 dan maximum brightness, laptop ini dapat bertahan selama 1 jam 31 menit.
Tidak terdapat keterangan apapun mengenai daya tahan battery laptop ini pada situ Dell. Tapi berdasarkan hasil pemakian harian Picel, battery laptop ini sanggup bertahan selama 5-6 jam, dengan menggunakan battery setting Better Performance dan medium brightness. Ini pun juga hanya digunakan untuk keperluan standar seperti mengetik atau browsing internet.
Untuk pengisian baterainya charger yang digunakan laptop ini memiliki output sebesar 19.5 Volt dan 4.62 Ampere, sehingga total dayanya adalah 90 watt.
Dan dari hasil pengetesan Picel, baterai laptop ini bisa terisi penuh dari 0 hingga 100% dalam waktu 1 jam 50 menit dalam keadaan tidak digunakan.
UPGRADEABILITY
Dibagian upgrade, disinilah keunggulan dari laptop-laptop veteran seperti ini. Dell Latitude E6420 memiliki beberapa opsi upgrade yang dapat teman-teman lakukan, demi menambah daya tempur pada laptop ini.
Dari sisi Memory, secara default memory yang digunakan pada laptop ini adalah 2 keping DDR 2GB, dengan total memori sebesar 4GB, yang dapat teman-teman upgrade hingga total 16GB.
Sedangkan untuk bagian storage, teman-teman bisa memilih beberapa opsi dalam mengganti storage menggunakan slot SATA 2.5 inch yang sudah disediakan, atau menggunakan slot DVD-ROM dengan menggunakan enclosure adaptor SATA 2.5 inch, sehingga kapasitas storage bisa menjadi lebih lega lagi.
Dan di bagian koneksi, teman-teman juga bisa menambah modul sim-card sebagai tambahan koneksi mandiri menggunakan paket data pada sim-card teman-teman sekalian.
SUMMARY
Overall menurut pendapat pribadi Picel,
Dell Latitude E6420 adalah sebuah laptop second yang memiliki banyak keunggulan dari segi fungsionalitas, tapi itu pada masanya. Menurut Picel laptop ini sepertinya sudah melewati masa jayanya, sehingga akan sangat sulit untuk dijadikan tool multi-tasking teman-teman sekalian.
Dari segi prosesor, mungkin masih cukup mumpuni untuk melakukan tugas-tugas kantor atau kuliahan teman-teman sekalian. Tapi dari sisi grafis, laptop ini sudah tidak bisa lagi mengejar aktivitas komputasi yang membutuhkan kinerja grafis yang cukup tinggi.
Tapi satu hal bisa Picel pastikan, predikat awet dan tahan banting pada laptop ini cukup terbukti. Karena setelah melewati 11 tahun sejak tahun produksinya, laptop ini masih bisa digunakan dengan baik.
Pada masa sekarang, laptop ini dibandrol dengan harga mulai dari 2 jutaan untuk spek dasar yaitu dengan 4GB RAM hingga 3 jutaan untuk full-spec RAM beserta SSD dan juga tergantung dari kondisi laptop yang teman-teman dapatkan.
Jadi paling itu aja review dari Picel kali ini terkait dengan laptop Dell Latitude E6420. Dan kalian bisa tonton video review untuk laptop ini melalui link dibawah ini ya.
Youtube Video
Laptop second 2 jutaan masih worthed gak nih di 2021? Dell Latitude E6420 Review Indonesia
0 Comments