Buat kita yang butuh laptop casual dengan design yang tipis, enak dibawa-bawa, dan bisa dipakai harian baik kuliah, bekerja hingga main game ringan, kali ini Picel punya satu rekomendasi laptop dari Acer dengan seri Swift, yaitu Acer Swift 3 SF314-42 dengan  spesifikasi sebagai berikut:

  • Processor AMD Ryzen 7 4700U
  • RAM 8GB DDR4X dual channel
  • Storage NVMe 512GB
  • GPU AMD Radeon Vega Graphic 512Mb
  • Layar 14inch 8bit, dengan resolusi Full HD dan refresh rate 60Hz

DESIGN & BUILD QUALITY

Secara umum, model Swift dari Acer mengusung konsep design yang tergolong slim dan stylish.  Dengan dimensi 32,3 cm x 22 cm, dan dengan ketebalan hanya 1,5 cm serta bobotnya yang hanya 1.2 kg membuat laptop ini tergolong ringan untuk penggunaan harian.

Body laptop ini berbahan metal magnesium-aluminium alloy. Walaupun begitu, masih sangat terasa flex terutama didaerah panel depannya, dan ada flex ringan diarea keyboardnya.

Pada panel depan, hanya terdapat satu motif warna yaitu silver dengan tekstur yang agak kasar, dan ditemani oleh logo Acer di tengah-tengah dengan glossy finish yang cukup standout walaupun secara warna hampir sama dengan warna panel depan pada umumnya.

Fokus kebagian dalam, di area sekitar keyboard masih mempergunakan model yang sama dengan panel depan. Dan untuk area bezel mempergunakan bahan plastik berwarna hitam dan tekstur yang lebih kasar dan ditemani dengan logo Acer berwarna silver glossy di bezel bagian bawah.

Beralih ke bagian I/O port, untuk model Swift, Acer memilih untuk memasang beberapa port esensial saja didalam laptop ini.  Pada sisi kanan terdapat 1 kensington lock, 2 LED inidicator untuk power dan charging status, 1 port USB type-A 2.0, dan 1 port combo audio jack 3.5mm.

Pada sisi kiri disematkan port charger, 1 port USB Type-C 3.2 Gen 2 dengan support sebagai display port dan Power Delivery, 1 port full HDMI, 1 port USB Type-A 3.2 Gen 1.

LAYAR

Laptop ini memiliki layar 14 inch dengan panel IPS display yang memiliki resolusi FullHD dan refresh rate 60Hz. Dengan adanya panel IPS, menjadikan viewing anglenya menjadi lebih lebar dibandingkan panel TN.

Walaupun begitu, untuk kita yang concern terkait color coverage, laptop ini memiliki color coverage yang basic banget. Dengan adobeRGB 35% dan sRGB 56% menjadikan laptop ini tidak bisa diandalkan menjadi senjata terutama buat kita yang butuh akurasi warna yang tinggi.

Untuk menopang layarnya, terdapat 2 buah engsel yang berfokus di tengah layar. Engsel ini cukup seret dan membuat layar laptop tidak bisa dibuka mempergunakan 1 jari. Dan bezelnya ini sendiri mendukung kemiringan layar hingga 180°.

Dan terkait dengan bezel layarnya memiliki ukuran 0.5 cm di sisi kiri dan kanan, 0.7 cm di bagian atas, dan 2.5cm di bagian bawah.

INPUT DEVICE

Beralih ke bagian input device, laptop ini memiliki keyboard chiclet dengan switch membran. Feedback keynya seperti keyboard chiclet pada umumnya dan memiliki respons tombol yang baik.

Ukuran keynya juga tergolong lebih kecil dibandingkan keyboard pada umumnya dan warna fontnya abu-abu semi transparant sehingga blendnya cukup baik dengan warna silver di keynya.

Untuk keyboardnya ini sendiri sudah memiliki backlight berwarna putih yang akan memudahkan kita dalam penggunaan di tempat gelap, yang otomatis menyala ketika laptop sudah masuk ke Sistem Operasi. Backlit ini tidak memiliki tingkat kecerahan, jadi hanya bisa dimatikan dan dihidupkan saja dengan menekan tombol F8.

Beralih kepada Touchpad, untuk ukurannya adalah 10.5 x 6.2 cm, dan sudah support smart gesture. Untuk memudahkan kita dalam sign-in kepada laptop, ada sensor fingerprint di sisi kanan, tepatnya di bawah tombol panah. Untuk konfigurasinya bisa teman-teman setting secara mudah di Windows Hello Fingerprint pada menu Sign-in Option seperti biasa ya.

PERFORMANCE

Secara performa, mesin penggerak pada laptop ini sudah cukup mumpuni. Dilengkapi dengan processor dari AMD Ryzen 7 4700U yang memiliki 8 intik fisik tanpa dilengkapi inti virtual, yang juga sudah menggunakan arsitektur 7nm, membuat laptop ini cukup bisa diandalkan sebagai rekan kerja teman-teman sekalian. Ditambah lagi prosesor ini memiliki base frequency 2GHz yang bisa boost max 4,2Ghz, dan juga TDP 15 watt, membuat laptop ini tergolong hemat daya walaupun dengan konsekuensi performa yang juga dibatasi.

Untuk menguji performa pada laptop ini, Picel lakukan serangkaian pengetesan, menggunak beberapa aplikasi dan game seperti biasa. Yang pertama yaitu Cinebench R20 dan Acer Swift 3 SF314-42 mendapatkan skor sebesar 2.019 point. Berikut ini merupakan perbandingan dengan laptop dan PC yang Picel pernah review.

Untuk Rendering test BMW di aplikasi Blender, laptop ini dapat menyelesaikan 1 frame dalam waktu 8 menit 55 detik. Berikut ini merupakan perbandingan dengan laptop dan PC yang Picel pernah review.

Untuk PCmark 10 sebagai gambaran overall performa dari laptop ini, skor yang didapat adalah 5.949 untuk essentials, 5.727 untuk productivity, dan 3.742 untuk Digital Content Creation. Secara rata-rata laptop ini mendapatkan skor 3.607. Berikut ini merupakan perbandingan dengan laptop dan PC yang Picel pernah review.

Untuk melihat performa GPUnya, kita akan jalankan 3Dmark timespy dan hasilnya untuk CPU mendapatkan skor 3.509 dan GPUnya 910 sehingga secara rata-rata mendapatkan skor 1.023. Berikut ini merupakan perbandingan dengan laptop dan PC yang Picel pernah review.

Selanjutnya kita langsung test mempergunakan serangkaian game dengan konfigurasi graphic setting yang paling nyaman untuk dimainkan ya. Oh iya by the way, kita pergunakan resolusi Full HD disemua pengujian karena pada saat kita turunkan resolusinya, GPUnya tidak scaling sesuai layar walaupun pengaturan dari Radeon setting sudah diaktifkan.

  • Yang pertama yaitu GTA 5, dengan resolusi FullHD dan setting low, frame rate rata-rata berada di 47.0 dengan max 60.3 dan min 12.8fps.
  • Untuk FIFA 19, dengan resolusi FullHD dan setting medium, frame rate rata-rata berada di 36.4 dengan max 51.2 dan min 3.8fps.
  • Untuk game PUBG: Lite, dengan resolusi FullHD dan setting medium, frame rate rata-rata berada di 72.2 dengan max 79.9 dan min 51.8fps.
  • Untuk game Need for Speed Heat, dengan resolusi FullHD dan setting Low, frame rate rata-rata berada di 20.0 dengan max 25,4 dan min 14,5fps.
  • Untuk game CS:GO, dengan resolusi FullHD dan setting medium, frame rate rata-rata berada di 59.5 dengan max 84.3 dan min 38.5fps
  • Untuk game Valorant, dengan resolusi FullHD dan setting medium, frame rate rata-rata berada di 121.7 dengan max 168.9 dan min 20.8fps.
  • Untuk game Pro Evolution Soccer 2021, dengan resolusi FullHD dan dan setting medium, frame rate rata-rata berada di 51.4 dengan max 59.4 dan min 35.9fps
  • Untuk game The SIMS 4, dengan resolusi FullHD dan setting medium, frame rate rata-rata berada di 48.5 dengan max 72.7 dan min 1.3fps.
  • Game terakhir yaitu DOTA 2, dengan resolusi FullHD dan setting medium, frame rate rata-rata berada di 83.9 dengan max 103.7 dan min 50.8fps.

Untuk final Test, Picel jalankan Adobe Premiere menggunakan Picel Premiere Benchmark, dan hasilnya laptop ini berhasil merender project 15 clips 4K dengan format H264 dan preset high quality 4K dalam waktu 21 menit 39 detik. Berikut ini merupakan perbandingan dengan laptop dan PC yang Picel pernah review.

Laptop ini memang tidak ditujukan untuk gaming, jadi gak bisa berharap banyak dalam bagian ini. Kita masih bisa main game, namun harus mengorbankan salah satu kalau gak resolusi ya detail graphicnya. Hal ini wajar karena mengingat tidak ada dedicated graphic dalam laptop ini. Dalam pengujian game pun sering terlihat utilization GPUnya menyentuh level maksimal di 99%.

Dan untuk performance CPUnya memang terlihat potensi yang cukup baik terutama buat kita yang memang hanya berfokus pada kerjaan atau kuliahan harusnya gak ada masalah berarti yang akan dihadapi. Dalam beberapa benchmark, CPU ini berhasil menjalankan test dengan baik seperti rendering di aplikasi blender dan juga skor di Cinebench, sehingga kalau ditranslate ke pekerjaan sehari-hari kita bisa mendapatkan performa yang cukup gesit.

MULTIMEDIA

Dari sisi audio, laptop ini sudah dilengkapi dengan speaker stereo yang terletak di sisi bawah tepatnya di bagian kiri dan kanan laptop. Suara yang dihasilkan masih pada level rata-rata laptop pada umumnya, dan tidak terlalu menonjol, walaupun suaranya cukup clear di medium dan high frequency.

Pada pengetesan di volume maksimal, speaker ini dapat menghasilkan suara rata-rata 76,8db dan maksimal 82,9db.

Untuk webcam, laptop ini dapat merekam video dengan resolusi 720p 30fps, dan 0,9MP untuk foto yang ditemani dengan sebuah LED hijau disebelah webcam untuk menandakan apakah webcam sedang aktif atau tidak. Kualitasnya ya biasa aja, dan terdapat noise yang jelas terlihat dalam banyak kondisi.

BATTERY

Untuk baterai, Acer Swift 3 ini memiliki baterai sebesar 48,000 mWh yang berada dibagian dalam dari laptopnya. Kemampuan batterynya untuk penggunaan sehari-hari tergolong biasa, karena dengan full load dan max brightness, laptop ini hanya bertahan 2 jam 32 menit.

Namun kalau hanya dipergunakan browsing normal atau office dengan mid brightness, maka bisa bertahan sekitar 7-8 jam. Walaupun menurut klaim Acer, battery nya bisa sampai 11 jam.  Dan untuk charging sendiri bisa mempergunakan charger bawaannya dengan daya 19 volt dan 3.42 ampere dengan total daya 65 watt yang bisa mengisi dari kosong hingga penuh dalam waktu kurang dari 2 jam dengan kondisi laptop tidak dipergunakan.

UPGRADEABILITY

Untuk upgrade, kecendrungan dari laptop tipis adalah keterbatasan opsi upgradenya juga. Dan kecendrungan tersebut memang terlihat di laptop ini.

Dibagian memory, laptop ini tidak bisa diupgrade karena sudah tersolder di motherboardnya dan juga tidak ada port RAM kosong untuk opsi upgradenya.

Dari sisi storage juga hanya disediakan satu port NVME yang saat ini sudah terisi dengan NVMe dari Samsung sebesar 512GB. Tidak ada port lain sehingga kalau mau upgrade, harus ganti yang sudah terpasang saat ini. Bener-bener sangat terbatas opsi upgradenya ini.

SUMMARY

Overall menurut pendapat pribadi Picel, Acer Swift 3 ini merupakan laptop yang cocok banget buat kita yang memprioritaskan portabilitas dengan budget yang gak high-class. Ini ditunjang dengan dimensi laptop yang cukup tipis dan ringan, walaupun dengan build quality yang tidak sekokoh laptop premium.

Laptop ini dibanderol dengan harga mulai dari 9 jutaan untuk model yang Ryzen 5.

Secara model, laptop seperti ini sih cocok untuk dipergunakan jangka pendek atau menengah antara 2 hingga 3 tahun kedepan secara maksimal, setelah itu disarankan mulai melirik opsi ganti laptop yang lain. Ini dikarenakan keterbatasan upgrade dari laptop untuk sisi storage dan RAMnya sehingga apa yang kita beli dari pertama, itu juga yang harus kita pergunakan sampai beberapa tahun kedepan dengan opsi upgrade hanya di bagian storage NVME yang notabene mahal dan daya tampung yang kecil.

Dan yang bikin agak ganggu juga dibagian keyboaradnya yang backlightnya tidak ada pengaturan tingkat kecerahan. Sehingga jika kita pergunakan ditempat yang lumayan gelap, maka bisa jadi terang backlight keyboardnya lebih cerah dibandingkan layarnya.  Bisa jadi sakit mata kalau lama-lama pakainya.

Walaupun begitu, kita gak bisa pungkiri kekuatan utama dari laptop ini difokuskan pada processornya yaitu AMD Ryzen 7 4700U, yang walaupun hemat daya namun masih punya kemampuan untuk mengimbangi aplikasi-aplikasi yang umum kita pergunakan saat ini. Kalau kita kuliah atau kerja yang gak butuh spek macem-macem, ini bisa jadi alternatif yang menarik sih. Apalagi ditunjang dengan design yang classy dan terlihat premium.

Jadi paling itu aja review dari Picel kali ini terkait dengan Acer Swift 3 SF314-42. Dan kalian bisa tonton video review untuk laptop ini melalui link dibawah ini ya.

Youtube Video

Laptop buat harian yang ringan – Acer Swift 3 SF314-42 Review Indonesia

Gallery